Saturday, January 14, 2012

Tugas Perkembangan Kreativitas dan Keberbakatan Toko Buku Khusus Tunanetra by naza seniora


 KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengajar dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan didalamnya. oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.. 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap manusia diciptakan Allah SWT dengan segala kekurangan dan kelebihannya, hal itu untuk saling menghargai dan melengkapi kekurangan dan kelebihan seseorang, lebih sangat berarti apabila kita dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang memiliki kekurangan.
Pada hal itu juga kami merasa terketuk pintu hati untuk membantu saudara-saudara kita yang memiliki kekurangan. Yang lebih kami tekankan adalah saudara kita yang mengalami keterbatasan penglihatan atau tunanetra yang terkadang malu saat datang kesebuah toko buku dikarenakan kekurangan fisik mereka, mereka merasa rendah diri, malu,Dan keterbatasan merekauntuk dapat belajar sosial melalui proses identifikasi dan imitasi, serta sikap-sikap masyarakat yang sering kali tidak menguntungkan seperti penolakan, penghinaan,dan sikap tak acuh malu dengan hal itu, mereka juga merasa dibedakan dengan orang normal lainnya. Disisi lain juga mengakses informasi yang mereka dapatkan tidak seluas orang normal lainnya yang khususnya mereka dapatkan dari sebuah buku.

1.2 Tujuan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan agar kita lebih peduli terhadap saudara-saudara kita yang memiliki kekurangan dan keterbatasan dalam melihat.  Dan menghargai mereka dengan keterbatasan yang mereka miliki, dengan cara tidak membedakan mereka, tidak menilai mereka hanya berdasarkan fisik dan tentunya memberikan mereka dukungan agar mereka tidak lagi merasa rendah diri dan lebih percaya diri.
Yang ingin kami fokuskan adalah bagaimana membuat mereka menjadi berani untuk mendapatkan informasi dari sebuah buku dengan datang langsung kesebuah toko buku tanpa merasa rendah diri atau dipinggirkan karena kekurangan yang mereka miliki. Selain tujuan diatas kami pun juga ingin bisa memiliki sebuah toko buku yang berisikan kebutuhan-kebutuhan para orang yang memiliki kekurangan pada penglihatannya. Selain buku-buku pelajaran terdapat  juga buku-buku segala informasi dari segala hal apapun yang dapat mereka baca seperti orang-orang yang normal lainnya membaca buku di toko buku yang sudah tersebar dimana-mana yang tentunya dapat menambah ilmu pengetahuan dan informasi.

1.3 Metode Penulisan

1. Dalam makalah ini kami menggunakan metode observasi.
2. Dalam metode ini kami melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek.   

Dengan dua metode tersebut kami merasa cukup valid untuk digunakan dalam makalah ini.
Kami mencoba memahami apa yang dirasakan seorang tunanetra, saat dia merasa lebih direndahkan dikarenakan kekuranganya, seorang tunanetra juga sebenarnya ingin disejajarkan dengan orang yang normal lainya, tanpa kecuali adalah saat dia ingin mempunyai pengetahuan yang sama besar, pengetahuan yang berasal dari buku sebenarnya sangat mereka inginkan tapi mereka mempunyai banyak kendala diantaranya :
a)      Saat mereka datang kesebuah toko buku tentunya sangat susah untuk mencari sebuah buku dikarenakan minimnya fasilitas yang mempermudah mereka menemukan sebuah buku. Contohnya sendiri adalah dengan adanya seorang pemandu yang menjadi fasilitator untuk mereka dimana pemandu itu sendiri akan memandu mereka ketempat dimana sebuah buku yang mereka inginkan.
b)      Faktor psikis, yaitu saat mereka datang kesebuah toko buku pasti mereka langsung mendapat perbedaan,dimana orang-orang menyangka pasti orang tunanetra tidak akan bisa membaca sebuah buku dan mudah untuk menemukan sebuah buku yang sesuai dengan keinginannya.
c)    Hal lain yang mereka inginkan juga sebenarnya adalah sebuah buku yang khusus untuk mereka yaitu buku brailer,karena mereka tidak mungkin juga seperti orang normal yang bisa membaca buku dengan mudah.
d)     Toko buku khusus untuk mereka, hal satu ini adalah yang paling penting, karena disebuah toko yang umum tentunya tidak akan menyediakan buku brailer, meski toko buku itu menyediakan tentunya tidak akan lengkap.
Oleh karena itu, mereka sangat memerlukan sebuah toko buku yang khusus untuk mereka dan menjual seluruh buku brailer yang dikhususkan untuk buku bacaan mereka.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari Tunanetra :
Tunanetra adalah gangguan pada penglihatan, berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat-alat bantu khusus, mereka masih tetap memerlukan pendidikan khusus. Tunanetra merupakan sebagian dari kategori-kategori individu khusus di Indonesia.
Mereka memiliki kekurangan pada fungsi fisik yaitu pada fungsi penglihatan. Kekurangan disebabkan oleh dua hal yaitu faktor internal maupun faktor eksternal.
Dari faktor internal seperti keturunan, mereka sudah mengalami gangguan pada fungsi penglihatan yang disebabkan ada kelalaian orang tua seperti asupan gizi yang kurang baik untuk pertumbuhan janinnya pada masa awal kehamilan. Sedangkan dari faktor eksternal, mereka mengalami kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan mobil yang menyebabkan penglihatan mereka mengalami kerusakan dan mengakibatkan kebutaan. Baik kebutaan yang bersifat sementara yang dapat diobati maupun kebutaan yang bersifat permanen.

2.2 Konsep
Konsep yang kami angkat pada makalah ini adalah untuk membuat toko buku khusus tunanetra. Hal ini guna memenuhi aspek psikologi mereka agar tidak merasakan adanya perbedaan dari orang normal lainnya.
Intelektual atau kecerdasan anak tunanetra umumnya tidak berbeda jauh dengan anak normal. Kecenderungan IQ anak tunanetra ada pada batas atas sampai batas bawah, Jadi ada anak yang sangat pintar, cukup pintar dan ada yang kurang pintar. Intelegensi mereka lengkap yakni memiliki kemampuan dedikasi, analogi, asosiasi, dan sebagainya. Mereka juga punya emosi negatif dan positif, seperti sedih, gembira, punya rasa benci, kecewa, gelisah, bahagia, dan sebagainya.
Oleh karena itu toko buku khusus tunanetra ini akan sangat meningkatkan  aspek psikologis mereka.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan alasan di atas kami menyimpulkan untuk membuat sebuah rencana untuk membuat sebuah toko buku yang didalamnya terdapat semua buku-buku yang dapat dimengerti oleh mereka ( tunanetra ) atau yang dapat disebut dengan buku Brailer dan dapat juga di dalam sebuah toko yang akan kami buat terdapat juga fasilitas yang mendukung untuk membantu mereka memudahkan menemukan sebuah buku yang mereka inginkan. Agar mereka tidak lagi merasakan perbedaan dengan orang normal lainnya yang seringkali mereka merasa terpojok dan merasa malu hingga merasa rendah diri apabila datang kesebuah toko buku yang biasanya dikhususkan untuk orang-orang normal. Sehingga toko buku yang kami buat akan mempunya fungsi untuk meningkatkan mental seorang tunanetr agar tidak merasakan lagi apa yang mereka rasakan saat pergi ke toko buku pada umumya. Yang tentu sangat berguna dalam  perkembangan informasi dan  pengetahuan yang ingin mereka dapatkan. 

No comments:

Post a Comment