Sunday, April 10, 2011

Hubungan Antara Intelegensi Dengan Kreativitas



Tes intelegensi tidak dapat mengukur aspek penting dari inteligensi yaitu pemikiran kreativitas atau pemikiran operasional. Dalam suatu pemeccahan masalah umumnya meliputi dua fase yaitu fase yang pertama dapat diasumsikan sebagai pemikiran divergen, dimana pemikiran individu menyebar pada sejumlah alur yang berbeda. Sedangkan yang kedua diasumsikan sebagai pemikiran konvergen, dimana pengetahuan dan aturan logika
digunakan untuk memperkecil kemungkinan guna memperoleh kemungkinana pemecahan masalah yang tepat.
Sebagian besar tes intelegensi menekankan kepada pemikiran konverhgaen, yang menyajikan masalah yang memilikai jawaban tepat yang dirumuskan dengan baik. Tes-tes inteligensi tradisional tersebut umumnya tidak dapat menggali kemampuan berfikir divergen pada subjek yang dikenai tes.
Menurut Atkinson dkk ( 1993) kemampuannya yang akan digali melalui tes intelegensi dan tes kreativitas tampaknya akan selalu tumpang tindih. Untuk suatu populasi, tes intelegensi cenderung berkorelasi positif dengan skor pada tes kreativitas, dimana orang yang memiliki IQ diatas rata-rata cenderung mencapai skor diatas rata-rata pada tes kreativitas. Akan tetapi pada tahap intelegensi tertentu ( IQ sekitar 120 ), terdapatbkorelasi yang rendah antara skor intelegensi dengan skor kreativitas. Beberapa individu yang memiliki skor yang sangat tinggi pada tes intelegensi akan memperoleh skor yang pada tes kreativitas. Sedangkan individu yang memiliki inteligensi sedikit di atas rata-rata akan memperoleh skor yang tinggi pada tes kreativitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada distribusi bagian atas, kreativitas tidak tergantung pada inteligensi

No comments:

Post a Comment