Wednesday, April 20, 2011

MY EVOLUTION




Jika ditanya apakah manusia berevolusi? Tentu iya jawabanya, tidak hanya binatang atau tumbuhan yang telah berevolusi demi mempertahankan hidupnya manusia juga melakukan hal yang sama yaitu dengan berevolusi.
Tapi disaat ini saya hanya akan menjelaskan evolusi pada diri saya, dari bentuk mungkin akan sangat terlihat sekali evolusi yang sudah terjadi didalam diri saya, bandingkan saja disaat ketika saya masih berumur 1 bulan yang mungkin tinggi badan saya pada waktu itu tidak lebih dari dari 20cm dan saat saya berumur 18tahun tinggi badan saya sudah mencapai 169cm, sungguh terlihat bukan evolusi yang terlihat dari tinggi badan saya.

Tapi hal yang paling penting evolusi adalah didalam sebuah sikap atau perilaku itu sendiri, sifat adalah hal yang
penting, dimana kita bisa menentukan jatidiri juga berawal dari sifat, kalo berbicara tentang sifat mungkin saat inilah waktu paling tepat untuk saya mengungkapkanya, karena pada masa ini saya sungguh merasakan hal itu.
Saat ini saya sungguh merasakan perbadaan banyak sifat saya, saya merasa sudah mulai matang, tidak mudah marah atau suka berkelahi hanya karena sebuah masalah sepele, berusaha selalu mencoba dan mengerti lingkungan saya yang berarti tidak egois sendiri, semua hal itu karena berkat sebuah kesabaran, Karena kesabaran mungkin menjadi kunci utama dari dalam sifat saya, karena saya sudah bisa mengendalikan hal-hal yang bersifat hanya senang-senang belaka.


pada saat ini juga saya sudah mampu untuk selalu melihat kedepan atau masa depan, saya tidak mau hanya bermain-main, saya ingin sekali mengejar segala cita-cita dan berprestasi setinggi-tingginya, mungkin itu adalah obsesi yang terbentuk juga dari kognitif saya, yang dulu hanya berfikir untuk senang-senang san bermain saja.
Perbandingan juga sangat terlihat , sifat saya sekarang dengan sifat saya dulu, hal lain yang memacu atau mempercepat evolusi sifat dan cara berpikir adalah karena saya mendapatkan banyak masukan dari dosen-dosen saya, terutama dosen psikologi yang membuat saya lebih mengerti akan diri saya sendiri. 


Saya juga bersyukur dengan banyak masukan dari dosen-dosen saya, itu membuat saya mengerti banyak hal yang mungkin tidak dimengerti oleh orang.

Thursday, April 14, 2011

SEPEDA FIXIE MENJADI SALAH SATU PENYELAMAT DUNIA




Kelestarian bumi!! Begitu sederha kata-kata itu, tapi didalam sebuah kesederhanan tersebut juga ada hal yang 
begitu besar dan tentunya belum tentu kita pikirkan.

Melestarikan bumi sangatlah begitu penting ,hal ini juga akan menjadi sebuah kado yang sangat istemewa bagi cucu-cucu kita dengan kelestarian bumi yang begitu indah jika kita menjaga, bayangkan saja jika pada saat sekarang bumi sudah tidak ada yang peduli lagi dan tidak ada yang mau melestarikan isi-isinya, pasti harta-harta seperti hutan dan biota-biota yang indah akan punah, penghijauan yang sangat perlu untuk menjegah 

bencana seperti banjir juga juga akan hilang.
Jika sudah tidak ada lagi hutan dimasa depan karena pada saat ini kita tidak melestarikanya maka sebuah benjir yang sangat besarpun bisa terjadi, hal ini juga bisa saja menjadi akhir masa hidup bagi umat manusia 

beserta isi-isinya.
Dengan hal tersebut marilah kita jaga dan lestarikan bumi ini, tak hanya peran pemerintah ,kita juga ikut dalam masalah penjagaan ini, dijakarta kelestarian sangat penting. Apalagi mengenai kelestarian alam berupa penjagaan udara agar bersih, Jakarta yang terkenal dengan polusi yang sudah kacau dan akut tentunya menjadi hal yang miris, saat anda bertanya bagaimana kita bisa melestarikan udara bumi ini seperti Jakarta 

yang sudah terlanjur parah dengan polusinya?
Jawaban yang terbaik adalah dimana kita mengurangi dari pemakaian asal polusi tersebut yaitu kendaraan, jika kita mau mengurangi pemakaian kendaraan.
contohnya seperti tidak harus memakai kendaraan pribadi dan membawa sepeda motor.
Hal lain adalah Sepeda menjadi alternatif yang akan berperan, saya ingin semua warga Jakarta beralih dari penggunaan kendaraan bermotor yang tentunya berpolusi dengan sebuah sepeda yang ramah lingkungan dan 

akan membantu melestarikan bumi ini.
Jika anda takut tidak bisa bergaya juga dengan sebuah sepeda, tidak perlu khawatir karena sudah ada sebuah sepeda yang sangat trendi dan bentuknya membuat banyak orang tertarik padanya, dialah sepeda fixie, marilah kita buat peralihan dari kendaraan bermotor kesebuah sepeda fixie yang sangat keren. Buatlah sepeda fixie menjadi salah satu penyelamat dunia dengan membantu kelestarian bumi kita.

Monday, April 11, 2011

soal present tense


1.
         My family (watch) tv together every night.
a.       Watches    b. watched      c. will watch    d. watch          e. would have watched
2.      Rina (go) to the school every day, except Monday
a.       Went         b. gone                        c. goes to         d. will go         e. goes
3.      No one (be) the police who helps me
a.       Are                        b. were                        c. is                  d. was              e. been
4.      Do the kidnaper (want) the children?

a.       Wants        b. wanted        c. wantes         d. want                        e. will want
5.      Does the thief (thieve) a wallet?
a.       Thieves      b. thieved        c. thieve           d. might thieve            e. would have thieved
6.      (be) my brother a stranger?
a.       Was           b. are               c. be                 d. been                        e. is
7.      Neither of my brother (be) a teacher?
a.       Are                        b. is                  c. were             d. been                        e. was
8.      Because of joni stole the money, his mother (give) him a punishment everyday.
a.       Given        b. give             c. gives                        d. gave                        e. to gives
9.      Rina always (learn) the lesson before the examination
a.       Learn         b. learnes         c. learns           d. learned        e. learning
10.  Doni usually (wake up) last between his friends.
a.       Woke up    b. wake up       c. wakes up     d. waked up    e. wake
The keyword :
1.      D                                 6. E
2.      E                                  7. B
3.      C                                 8. C
4.      D                                 9. C
5.      C                                 10.C

Sunday, April 10, 2011

faktor bawaan (herediter)




Faktor bawaan, yang disebut juga factor keturunan atau factor herediter, adalah faktor-faktor yang menjadi penyebab mengapa ikan berenang, burung terbang, sapi berkaki empat, harimau makan daging, dan sebagainya. Hal yang sama menentukan mengapa manusia ada yng bemata biru, ada yang pendek, ada yang berkulit putih. Faktor herediter menentukan batas dan kemungkinan apa yang dapat terjadi pada organism dalam lingkungan kehidupannya.
Secara biologis, individu berkembang dari dua sel benih yaitu sel telur (ovum) yang ada pada ibu dan
sel sperma yang berasal dari ayah dan akan membuahi sel telur. Sperma dan sel telur masing-masing berisi 23 kromosom , yaitu struktur yang berisi faktor-faktor herediter. Didalam setiap kromosom terdapat struktur yang lebih kecil lagi yang disebut gen. gen inilah yang akan diturunkan seperti warna mata, warna rambut dan kulit.
Sebagaimana sel telur yang telah dibuahi, yang berisi 23 kromosom, masing-masing sel dalam tubuh kita juga berisi 23 pasang. Setiap sel kemudian membelah menjadi dua sel dan seterusnya. Dengan demikian setiap sel kromosong membelah menjadi dua kromosom sehingga masing-masing sel baru berisi 46 kromosom yang berupa satu sama lain.
Akan tetapi dalam proses reproduksi, pembelahan sel berlangsung melalui suatu proses yang berbeda yang disebut pembelahan reduksi (reduction division). Dalam pembelahan reduksi sel tidak membelah dengan cara memisahkan kromosom menjadi dua akan tetapi dengan cara membagi masing-masing kedua pulluh tiga pasang kromosom. Dengan demikian setiap sel baru tidak berisi kromosom yang sama dengan yang lainya karena memang bukan saling menduplikat satu sama lain. Oleh karena itu, dalam pembelahan reduksi, hanya separuh dari kromosm oran gtua yang terdapat dalam ovum atau dalam sperma. Untuk sperma atau ovum tertentu terpilihnya kromosom terjadi secara kebetulan, yaitu satu kromosom memiliki peliang sama besar dengan pasanganya untuk terpilih.
Dua orang anak dari orangtua yang sama masing-masing akan menerima 23 kromosom dari setiap orang tuanya namun mereka akan menerimarangkaian gen yang berbeda karena mereka menerima kombinasi kromosm yang tidak sama. Bila gen yang mereka miliki sama dengan gen orangtuanya maka mereka akan mirip dengan orangtuanya, sebaliknya bila gen yang mereka terima tidak sama dengan orangtuanya tentu mereka tidak mirip dengan orangtuanya.
Individu yang menerima gen dari kulit putih dari ibu dan ayahnya akan memilki kulit yang putih juga. Bila ia menerima gen kulit putih dari salah satu orang tuanya dan menerima gen kulit coklat dari orangtuaya yang lain maka ia akan  maka ia akan berkulit coklat apabila gen kulit coklat lebih dominan. Suatu gen dikatakan dominan apabila ia memiliki kekuatan untuk menekan efek-efek yang lain, sebaliknya gen disebut resesif bila pengaruhnya dikalahkan oleh gen yang lain. Dalam contoh tersebut gen kulit putih merupakan gen yang resesif dan gen kulit cokelat merupakan gen yang dominan.
Pengaruh lingkungan terhadap individu sebenarnya telah diawali sejak terjdinya pembuahan. Sejak pembuahan sampai saat kelahiran, lingkungan telh mempengaruhi calon bayi lewat ibunya. Misalnya, defisiensi kalsium dalam aliran darah sang ibu dapat menyebabkan abnormalitas tulang bayi. Proses kelahiran itu sendiri dapat menyebabkan terjadinya luka seperti dalam kasus kelahiran yang sulit atau dikarenakan kepala bayi terlalu lama mengalami tekanan, yang akhirnya dapat berakibat kelemahan mental pada anak.
Setelah kelahiran, pengaruh faktor lingkungan terhadap individu semakin penting dan besar. Proses yang paling berpengaruh setelah masa ini adalah proses belajar ( learning ) yang menyebabkan perbedaan perilaku individu satu dengan yang lainnya. Apa yang dipelajari dan diajarkan pada seseorang akan sangat menentukan apa dan bagaimana reaksi individu terhadap stimulus yang dihadapinya. Sikap, perilaku, reaksi emosional, dan semacamnya merupakan atribut yang dipelajari dari lingkungan.
Lewat proses belajar,pengaruh budaya secara tidak langsung juga mempengaruhi idividu. Standard an normal social yang berlaku pada suatu kelompok budaya tempat inddividu berada akan menentukan apa yang benar dan  apa yang salah, apa yang diianggap dan apa yang dianggap buruk. Norma itulah yang akan menjadi acuan  individu dalanm berpikir dan berperilaku.
Demikianlah pengaruh faktor warisan yang dibawa individu sejak dalam kandungan dan pengaruh lingkungan tempat dia berada dan dibesarkan akan bersama-sama membentuk sifat dan karakter dalam diri manusia. Besarnya peranan masing-masing determiinan tersebut tidak;lah sama dalam membentuk perbedaan dari berbagai sifat yang ada dalam diri manusia. Bagi pembentukan sifat A, misalnya, mungkin faktor keturunan lebih berperan sedangkan bagi pembentukan sifat B faktor lingkunganlah yang lebih menentukan.
Untuk mengetahui sejauh  mana peran faktor bawaan dan faktor lingkungan, dilakukanlah berbagai penelitian lewat metode yang bermacam-macam.
  

Hubungan Antara Intelegensi Dengan Kreativitas



Tes intelegensi tidak dapat mengukur aspek penting dari inteligensi yaitu pemikiran kreativitas atau pemikiran operasional. Dalam suatu pemeccahan masalah umumnya meliputi dua fase yaitu fase yang pertama dapat diasumsikan sebagai pemikiran divergen, dimana pemikiran individu menyebar pada sejumlah alur yang berbeda. Sedangkan yang kedua diasumsikan sebagai pemikiran konvergen, dimana pengetahuan dan aturan logika
digunakan untuk memperkecil kemungkinan guna memperoleh kemungkinana pemecahan masalah yang tepat.
Sebagian besar tes intelegensi menekankan kepada pemikiran konverhgaen, yang menyajikan masalah yang memilikai jawaban tepat yang dirumuskan dengan baik. Tes-tes inteligensi tradisional tersebut umumnya tidak dapat menggali kemampuan berfikir divergen pada subjek yang dikenai tes.
Menurut Atkinson dkk ( 1993) kemampuannya yang akan digali melalui tes intelegensi dan tes kreativitas tampaknya akan selalu tumpang tindih. Untuk suatu populasi, tes intelegensi cenderung berkorelasi positif dengan skor pada tes kreativitas, dimana orang yang memiliki IQ diatas rata-rata cenderung mencapai skor diatas rata-rata pada tes kreativitas. Akan tetapi pada tahap intelegensi tertentu ( IQ sekitar 120 ), terdapatbkorelasi yang rendah antara skor intelegensi dengan skor kreativitas. Beberapa individu yang memiliki skor yang sangat tinggi pada tes intelegensi akan memperoleh skor yang pada tes kreativitas. Sedangkan individu yang memiliki inteligensi sedikit di atas rata-rata akan memperoleh skor yang tinggi pada tes kreativitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada distribusi bagian atas, kreativitas tidak tergantung pada inteligensi