Wednesday, February 23, 2011

METODE ILMIAH ADALAH JALAN RAYA



"Metode ilmiah adalah jalan raya"
mungkin anda akan sedikit bingung melihat judul postingan saya, tapi memang begitulah kenyataanya.
disini saya akan mejelaskan tentang metode ilmiah yang saya deskripsikan sebagai jalan raya.
Kenapa metode ilmiah itu seperti jalan raya?? seperti pengertian dari metode ilmiah itu sendiri bahwa metode ilmiah adalah sebuah cara untuk mendapatkan sesuatu jawaban dari sebuah penelitian.

Nah.. disinilah letak persamaan tersebut, dimana metode ilmiah juga sebuah cara untuk sampai kesuatu jawaban, jalan raya juga begitu, saat kita akan berpergian kesebuah tempat kita bisa memilih jalan atau cara dari yang begitu jauh sampai yang begitu dekat rutenya.
Pada saat itu juga metode ilmiah diharapkan menjadi cara yang praktis, akurat ,cepat dan
dapat diuji kebenaran dari jawaban tersebut. Seperti halnya orang yang berpergian dengan rute jalan yang paling dekat.

Metode ilmiah jugaboleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. 

Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.

Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”

Tahapan Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut dengan menggunakan langkah/prinsip dalam menjalankannya agar tersusun secara sistematis, teratur, dan terkontrol. Tahap-tahap metode ilmiah adalah sebagai berikut.
1.   Merumuskan masalah. Rumusan masalah adalah gambaran terhadap sesuatu yang dijadikan permasalahan. Rumusan masalah bisa muncul karena adanya pengamatan dari gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang ada di lingkungan. Perumusan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai objek empiris yang batasannya jelas serta faktor-faktor yang terkait dapat diidentifikasi.
2.   Mengumpulkan data. Kumpulan data bisa berupa informasi yang mengarah dan dekat dengan pemecahan masalah. Mengumpulkan data bisa dengan berbagai cara, misalnya melalui kajian pustaka, observasi lapangan, wawancara, data lisan, dan sebagainya.
3.   Merumuskan hipotesis, yaitu membuat jawaban sementara yang disusun berdasarkan data-data yang diperoleh. Hipotesis pada dasarnya bersifat deduktif dengan mengambil premis-premis dari pengetahuanilmiah yang sudah diketahui sebelumnya.
4.   Hipotesis atau jawaban sementara tersebut diuji kebenarannya dengan melakukan percobaan penelitian.
5.   Membuat analisis untuk mendapatkan kesimpulan.
6.   Menarik kesimpulan harus berdasarkan analisis data-data. Oleh sebab itu agar dapat menarik kesimpulan dibutuhkan fakta-fakta yang cukup dan mendukung hipotesis. Apabila hipotesis tersebut mendukung maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, jika hipotesis tersebut tidak dapat fakta yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis tersebut ditolak.
7.   Kesimpulan/hipotesis yang sudah diterima kemudian dianggap sebagai sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah sebab sudah melalui tahapan pengujian dan memenuhi persyaratan keilmuan, yaitu sudah mempunyai kerangka yang jelas, konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya, dan telah diuji kebenarannya.

Penarikan Kesimpulan
Dalam menarik kesimpulan harus memusatkan diri pada penalaran ilmiah. Ada cara penarikan kesimpulan, pertama dengan cara induktif. Penarikan kesimpulan dengan cara induktif adalah penarikan kesimpulan dari yang khusus menjadi umum, dengan caramengemukakan pernyataan-pernyataan yang memiliki ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasinya dan diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.

Kedua dengan cara deduktif, yaitu penarikan kesimpulan dari masalah yang umum ke masalah yang khusus, biasa disebut silogismus yang disusun dari dua buah pernyataan dan kesimpulan.

Hal yang penting dalam melakukan metode ilmiah bukan hanya proses penemuan pengetahuannya saja, namun terdapat pula bagaimana cara mengomunikasikan pengetahuan kepada masyarakat dan ilmuwan yang lain. Oleh karena itu, diperlukan laporan penelitian ilmiah yang memiliki sistematika dan cara berpikir yang terformat dalam teknik penelitiannya.

No comments:

Post a Comment