Tuesday, April 9, 2013

Pengertian Psikoterapi




Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.

Sejarah Psikoterapi
Psikoterapi berawal dari upaya menyembuhkan pasien yang menderita penyakit jiwa berabad-abad yang lalu menggunakan orientasi mistik upaya untuk mengusir roh jahat dengan cara tidak manusiawi (mengisolasi, mengikat, memasung, memukul). Philipe Pinel melakukan pendekatan bersifat manusiawi, yang berorientasi pada kasih sayang (love oriented approach) dan mendirikan asylum. Anton Mesmer mempergunakan teknik hypnosis & sugesti, kemudian teknik hypnosis kemudian digunakan oleh Jean Martin Charcot. Paul Dubois merumuskan & menekankan peranan penting teknik berbicara (speech technique, talking cure) yang digunakan kepada pasien. Paul Dubois tercatat sebagai “The First Psychotherapiest”. Joseph Breuer (senior dari Sigmund Freud) & Sigmund Freud menggunakan teknik hypnosis & teknik berbicara dalam upaya menyembuhkan pasien2 histeria. Pada Breuer teknik talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan hypnosis. Pada Sigmund Freud teknik talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan sadar (merupakan cikal bakal lahirnya psikoanalisis).

Ciri psikoterapi:
1. Proses : Interaksi 2 pihak, formal, profesional, legal, etis 
2. Tujuan : Perubahan kondisi psikologis individu - pribadi yang positif / optimal (afektif, kognitif, perilaku/kebiasaan)
3. Tindakan, berdasar : - ilmu (teori2), teknik, skill yang formal - assessment (data yang diperoleh melalui proses assessment – wawancara, observasi, tes, dsb)

Tujuan terapi (Korchin) : 
1. memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar 
2. mengurangi tekanan emosional 
3. mengembangkan potensi klien 
4. mengubah kebiasaan 
5. memodifikasi struktur kognisi 
6. memperoleh pengetahuan tentang diri 
7. mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal 
8. meningkatkan kemampuan mengambil keputusan 
9. mengubah kondisi fisik 
10. mengubah kesadaran diri. 
11. mengubah lingkungan sosial





Ciri-ciri dari defenisi mengenai psikoterapi:

Interaksi Sistematis
Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.

Prinsip-prinsip Psikologis
Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraupetik.

Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.

Tingkah Laku Abnormal, Memecahkan Masalah, dan Pertumbuhan Pribadi
Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok klien yang dibantu oleh psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang mengalami masalah-masalah tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan suasana hati, gangguan penyesuaian diri, gangguan kecemasan atau skizofrenia. Untuk beberapa gangguan ini, terutama gangguan bipolar dan skizofrenia, terapi biologis umumnya memegang peranan utama dalam perawatan. Meskipun demikian, selain perawatan biologis, psikoterapi membantu pasien belajar tentang dirinya sendiri dan memperoleh keterampilan-keterampilan yang akan memudahkannya menanggulangi tantangan hidup dengan lebih baik. Kelompok kedua adalah orang-orang yang meminta bantuan untuk menangani hubungan-hubungan yang bermasalah atau menangani masalah-masalah pribadi yang tidak cukup berat dianggap abnormal, seperti perasaan malu atau bingung mengenai pilihan-pilihan karir. Kelompok ketiga  adalah orang-orang yang mencari psikoterapi karena psikoterapi dianggap sebagai sarana untuk memperoleh petumbuhan pribadi. Bagi mereka, psikoterapi adalah sarana untuk penemuan diri dan peningkatan kesadaran yang akan membantu mereka untuk mencapai potensi yang penuh sebagai manusia.
Psikoterapi juga memiliki ciri-ciri yang lain. Psikoterapi membutuhkan interaksi-interaksi verbal. Bagaimanapun juga, psikoterapi adalah “terapi-terapi bicara”--- bentuk-bentuk interaksi antara klien yang melibatkan pembicaraan. Dalam interaksi-interaksi itu, terapis yang terampil adalah seorang pendengar yang penuh perhatian. Mendengar dengan penuh perhatian adalah suatu kegiatan yang aktif bukan pasif. Terapis mendengar dengan teliti apa yang dialami dan diusahakan oleh pasien untuk disampaikan oleh psikoterapis. Psikoterapi-psikoterapi juga melibatkan kemonukasi-komunikasi nonverbal. Seorang terapis yang terampil, seperti orang pewawancara yang terampil, seharusnya peka terhadap isyarat-isyarat nonverbal dari pasien dan peka terhadap gerak isyarat yang mungkin menunjukkan perasaan-perasaan atau konflik-konflik yang mendasar. Terapis juga harus menyampaikan empati melalui kata-kata dan juga gerak isyarat nonverbal, seperti mengadakan kontak mata dan bersandar kedepan (kursi) untuk menunjukkan perhatian terhadap apa yang dikatakan klien.

Tahap-tahap Psikoterapi
žWawancara awal
žakan diketahui apa yang menjadi masalah klien – rapport, klien menceritakan masalah (ada komitmen untuk mengkomunikasikan), terapis & klien bekerjasama dikemukakan apa yang akan terjadi selama terapi berlangsung, aturan2, yang akan dilakukan terapi & diharapkan dari klien, kontrak terapeutik (tujuan, harapan, kapan, dimana, lama, keterbatasan, dll)



žProses terapimengkaji pengalaman klien, hubungan terapis & klien, pengenalanpenjelasanpengartian perasaan & pengalaman klien. 

žTindakan
terapis bersama klien mengkaji & mendiskusikan apa yang telah dipelajari klien selama terapi berlangsung, penngetahuan klien akan aplikasinya nanti di perilaku & kehidupan sehari-hari.

žMengakhiri terapi
terapi dapat berakhir jika tujuan telah tercapai, klien tidak melanjutkan lagi, atau terapis tidak dapat lagi menolong kliennya (merujuk ke ahli lain). Beberapa pertemuan sebelum terapi berakhir klien diberitahu à klien disiapkan untuk menjadi lebih mandiri menghadapi lingkungannya nanti.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoterapi
www.psychologymania.com/2011/10/pengertian-psikoterapi.html

Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Semiun. Yustinus. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta. Kanisius
Handout powerpoint Universitas Gunadarma



No comments:

Post a Comment