Wednesday, March 14, 2012

Fenomena Kecanduan Facebook bagi Kesehatan Mental



Jejaring sosial Facebook merupakan jejaring sosial yang saat ini banyak digunakan orang dalam berinteraksi di dunia maya. Awalnya memang kegunaan dari Facebook sebagai media komunikasi jarak jauh dan situs pertemanan jarak jauh. Namun, beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya seseorang mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Seseorang juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag orang tersebut di fotonya.
Pengaruh kecanduan Facebook terhadap kesehatan
Berikut ini dijelaskan beberapa hal dari pengaruh Facebook terhadap kesehatan tubuh, diantaranya adalah :
Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasi dirinya. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna diberikan kemudahan untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada teman kita saat ini.

Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan teman-teman, mereka menjadi gelisah karena "berpisah" dari komputernya.
Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di Facebookakan menemui kesulitan dalam berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan), demikian menurut Dr. Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.
Pertemuan secara face-to-face memiliki pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level hormon seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau saling berinteraksi berubah, tergantung dekat atau tidaknya para pengguna. Beberapa gen, termasuk gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan respons terhadap stres, bereaksi secara berbeda, tergantung pada seberapa sering interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan yang lain.
Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, kita dapat mengalami cidera tangan. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer. Jika pada malam hari kita masih sibuk mengomentari status teman, kita juga menjadi kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.
Apabila aktivitas Facebook kita hanya sekedar sign-in, mengonfirmasi friend requests, lalu sign-out, tampaknya kita tak perlu khawatir akan terkena risiko kanker, stroke, bahkan menderita pikun.

Kesehatan Mental, Pengaruh, dan Cara Menghindarinya



Apa itu Kesehatan Mental?
Kesehatan mental atau kesehatan jiwa terdiri dari tiga komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual. Pikiran yang sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran. Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya seperti: takut, gembira, kuatir, sedih, dan sebagainya. Spritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Contoh: sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
Pentingnya kesehatan mental
Kesehatan mental merupakan hal penting dalam kehidupan manusia, karena kesehatan mental dapat menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup manusia. Oleh karena itu, mempelajari kesehatan mental secara mendalam adalah penting, apalagi di zaman yang semakin modern ini. Dimana kemajuan ilmu teknologi dan kebudayaan serta industri. Walaupun kemajuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan, kemudahan dan kesenangan manusia, akan tetapi semuanya itu belum dapat menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan jiwa. Semakin maju kebudayaan dan peradaban, semakin komplek juga masalah dan kebutuhan manusia, sehingga memudahkan manusia terganggu kesehatan mentalnya. Beberapa pengaruh kesehatan mental terhadap manusia, yaitu:
1.       Pengaruh kesehatan mental terhadap perasaan diantaranya, gangguan perasaan yang diantaranya: Rasa cemas (gelisah), iri hati, rasa sedih, rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan terhadap diri, pemarah.
2.       Pengaruh kesehatan mental terhadap perilaku. Ketidaktentraman hati atau kurang sehatnya mental, sangat berpengaruh terhadap perilaku. Banyak terjadi penyimpangan tingkah laku pada seseorang dikarenakan membekasnya pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan pada seseorang.

3.       Pengaruh kesehatan mental terhadap pikiran/kecerdasan. Di antara gejala-gejala yang bisa di lihat adalah: sering lupa, tidak bisa berkonsentrasi tentang suatu hal yang penting, kemampuan berfikir yang menurun, sehingga seseorang merasa seolah-olah ia tidak cerdas lagi, pikirannya tidak bisa digunakan dan sebagainya.
4.       Pengaruh kesehatan mental terhadap kesehatan badan. Kalau orang dulu mengatakan mental yang sehat terletak pada badan yang sehat, maka sekarang terbukti hal yang sebaliknya, yaitu kesehatan mental menentukan kesehatan badan. Akhir-akhir ini banyak terdapat penyakit yang dinamakan Psychosomatic, yaitu penyakit pada badan yang disebabkan oleh mental.
Cara menghindari gangguan kesehatan mental
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa kita hindari agar kesehatan mental kita tidak terganggu. Karena apabila kesehatan mental kita terganggu akan berpengaruh juga terhadap kesehatan tubuh kita sendiri. Ada empat cara untuk menghindari gangguan kesehatan mental :
1.       Keseimbangan dalam berpikir
Selalu memikirkan hal-hal negatif adalah cara yang ampuh untuk menenggelamkan diri ke dalam masalah. Pemikiran diri tidak hanya berpengaruh pada perlakuan terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap orang lain. Hanya fokus pada sisi negatif hanya akan membuat diri sendiri merasakan hal yang buruk terhadap sebuah situasi dan diri sendiri. Oleh karena itu, sangat penting untuk mampu menjaga kesehatan mental dan belajar menyeimbangkan pikiran dengan melihat keseluruhan sisi dalam setiap masalah sehingga Anda dapat menemukan penyelesaian yang tepat. Keseimbangan berpikir adalah ketika dihadapkan pada masalah, kemudian harus mempertimbangakan fakta, pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan bagaimana diri sendiri bereaksi terhadap masalah tersebut. Jika hanya memperdulikan salah satu aspek, contohnya perasaan sendiri, mengontrol logika berpikir sendiri, maka pikiran diri sendiri pun akan menyimpang. Masalah pun dapat menjadi lebih buruk.
2.       Olahraga
Berolahraga tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga mental. Berolahraga dapat meningkatkan endorphins, serotonin, dan dopamine pada tubuh yang dapat memberikan perasaan senang dan tenang. Zat-zat tersebut juga dapat mengatur perasaan gelisah, stres, dan depresi. Aktivitas ini dapat dengan lancar mengalirkan darah ke otak dan ke seluruh tubuh sehingga membuat otot dan mental lebih tenang. Ingatlah bahwa ketika diri sendiri dapat berpenampilan bagus, maka diri kita akan merasa senang. Dalam jangka panjang, memelihara kebugaran fisik akan menambah kepercayaan diri dan mengubah cara berpikir terhadap diri sendiri sehingga kesehatan mental pun terjaga.
3.       Relaksasi
Ketika pikiran kita didominasi dengan masalah yang terjadi di masa lalu atau kekhawatiran menghadapi masa depan, maka akan tercipta kekhawatiran yang berlebihan. Jika mental dalam keadaan sehat, maka akan mudah untuk menenangkan pikiran dan berkonsentrasi pada apa yang dikerjakan. Kita dapat melatih meditasi untuk mengistirahatkan pikiran dan membantunya untuk fokus terhadap apa yang sedang terjadi. Meditasi dapat dilakukan dengan menutup mata, fokus pada pernapasan, mengosongkan pikiran dari apapun yang tidak berhubungan dengan yang terjadi saat ini. Hal ini dapat membantu tubuh kita menjadi lebih tenang dan membiarkan pikiran kita beristirahat sejenak.
4.       Berekspresi
Memendam emosi sama halnya dengan membiarkan penyakit memburuk tanpa diobati. Emosi yang terpendam dapat memberikan dampak buruk terhadap fisik dan mental. Jika kita tidak dapat membicarakan apa yang kita rasakan atau tidak tahu bagaimana membicarakannya, cobalah untuk mencari cara lain untuk mengekspresikan perasaan kita dan mengeluarkan emosi kita. Mengekspresikan diri kita adalah salah satu alternatif untuk melepaskan emosi dan menghilangkan stres. Mengekspresikan diri dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan seni seperti bermain musik, menulis sebuah cerita, atau belajar mengenai cara mengekspresikannya. Pikirkan sebuah hobi baru untuk detoksifikasi emosi negatif sembari mencari kemampuan lain pada diri kita.

NB : id.shvoong.com