Wednesday, November 30, 2011

Selepas Cerita SMA



Hari itu Junho baru memulai hari pertamanya di SMA barunya. Dia tak mengenal siapa-siapa di sekolahnya yang baru. Saat ingin memasuki kelas barunya, tidak sengaja ia bertabrakan dengan seorang perempuan.
Bruuuk!!!
"Aww,, sakiiit.." kata perempuan tersebut.
"Ehm, maaf apa ada yang luka?" tanya Junho.
"Gak ada sih, maaf aku buru-buru telat nih! Bye.." jawab perempuan itu.
"Hey, nama kamu siapa? Kalau luka bilang aja.." teriak Junho
Junho pun bangkit dan bergegas menuju kelas barunya. Tetapi, wajah perempuan tadi agak sedikit mengganggunya dan membuatnya merasa aneh. Sesampainya di depan pintu kelas Junho bertemu dengan pak Junsu dan guru tersebut mengajak Junho memasuki kelas. Dan tak disangka..
"Teman-teman, kita ada teman baru yaitu namanya Junho. Kalian baik-baiklah berteman dengan Junho." jelas Pak Junsu.
"Baik paaaaaaaak!!" teriak anak-anak.
"Junho, kau boleh duduk di sebelah Suzy dia murid terpintar di sini. Kamu boleh meminjam catatan Suzy agar bisa mengejar ketinggalan." kata Pak Junsu
"Baik pak, terimakasih." jawab Junho
Junho pun berjalan menuju kursinya dan tak menyangka bahwa orang yang dia tabrak adalah Suzy.
"Suzy, maaf buat yang tadi yah." kata Junho
"Iya gapapa ko, kamu kalau butuh bantuan buat ngejar ketinggalan ngomong aja ya ma aku." jelas Suzy.
"Sip, kita jadi teman baik yah soalnya aku belum dapet temen. Hehehe.." canda Junho



Pelajaran pun dimulai, mereka berdua mengikuti pelajaran dengan baik. Semenjak perkenalan hari itu, Suzy mulai membantu Junho mengejar ketinggalan pelajaran. Hari-hari mereka melalui waktu bersama, Junho pun juga semakin merasakan bahwa dia menyukai Suzy sejak awal pertemuan itu. Tapi, Junho tak berani mengungkapkannya kepada Suzy. Hingga suatu saat di perjalanan pulang, Junho menanyakan banyak hal dengan Suzy.hi oleh pelajaran sehingga kau tak punya pacar?" tanya Junho
"Bukan seperti itu Junho, tapi aku merasa memang tidak ada yang menyukaiku." jelasnya
"Tapi, dari sekian banyak pria pasti ada kan yang kamu suka?" tanyanya lagi
"Aku belum pernah merasa ada pria yang pantas aku sayangi, tapi kenapa kamu ingin tahu sekali?" tanya Suzy kembali
"Ah, gak kenapa-kenapa kok. Aku cuma penasaran aja sama kamu." jelas Junho
"Sekarang kamu sendiri ada yang kamu suka gak?" tanya Suzy
(diam sejenak) "Heeem,, sebenarnya ada dan awal aku ketemu dia aku udah suka cuma mungkin dia gak sadar dan sulit buat aku masuk ke dinding tebal yang ngehalangin hatinya." jelas Junho
"Wah, siapa Jun? siapa? siapa?" tanya Suzy dengan antusias.
"Kalau aku bilang itu kamu, apa kamu percaya?" tanya Junho
"Apaaaaaaa? Akuuuuu?" (dengan wajah kaget) kaget Suzy
"Sudah lupakan saja kamu tau aku suka kamu atau tidak pasti tidak penting bagimu. Mungkin sementara waktu ini aku agak sedikit menjauh dari kamu saja." jelas Junho
"Jun, maaf baru pertama kali ini ada yang bilang suka aku dan aku tidak menyangka itu kamu. Aku pikir kita hanya sebatas teman Jun." tukas Suzy
"Suz, awalnya kucoba seperti itu namun aku tidak kuasa menahan apa yang aku rasa. Baiklah tidak apa-apa dan maaf aku tidak bisa pulang bersamamu. Aku duluan yaa.." kata Junho
Suzy pun hanya terdiam, kemudian menangis karena hal ini hubungannya dan Junho menjadi ada jarak. Keesokan harinya Junho pun tidak masuk sekolah, Suzy pun merasa kesepian karena yang biasanya ditemani oleh Junho kini tidak lagi seperti itu. Suzy merindukan sosok Junho yang selalu mengisi hari-harinya. Junho pun belum juga datang selama seminggu, Suzy pun tak kuat hingga menangis karena ternyata dia membutuhkan Junho dan itu bukan hanya sebagai teman saja. Suzy pun mulai menyadari bahwa kenyamanan yang diberikan Junho membuatnya suka sehingga bila tidak bertemu merasa ada yang hilang. Sampai akhirnya Junho pun kembali masuk.
"Jun, kemana saja kamu? Aku khawatir sama kamu. Bisa kita ngomong sebentar?" tanya Suzy terus-menerus
"Hai Suz, aku gapapa kok kemarin lagi berusaha menetralkan hati aja. Kamu mau ngomong apa memang?" tanya Junho santai
"Jun, aku terlambat menyadari semuanya. Aku baru sadar saat kamu gak ada aku butuh kamu, aku mau kamu di samping aku, aku ngerasa ada yang kurang juga. Aku suka, sayang kamu Jun. Apa aku masih ada kesempatan?" tanya Suzy
Tiba-tiba Junho pun duduk dan terdiam.
"Jun, maaf mungkin emang gak ada kesempatan buat aku yah. Aku memang terlambat." jawab Suzy dengan lesu
Tangan Suzy pun ditarik oleh Junho, kemudian Junho pun memeluk erat Suzy.
"Mengapa dalam hal cinta orang pintar seperti kamu lamban? Aku selalu punya kesempatan buat kamu. Keterlambatan pengakuanmu adalah kebahagiaan yang kutunggu Suzy. Aku juga sayang kamu."

Puisi untuk Seseorang




Seseorang itu..
Awalnya aku tak begitu memperhatikannya
Itu semua karena aku menutup hati untuk orang lain termasuk dia
Hati dan perasaanku sudah kuberikan pada sosok lain


Seseorang itu..
Dia yang akhirnya kubenci karena hal yang tak kumengerti
Dia juga yang entah mengapa membuat aku nyaman
Tapi semua itu aku coba untuk menyangkalnya


Di saat itu banyak pertanyaan di pikiranku
Mengapa dia?
Apa perasaanku untuk sosok itu berubah karena dia?
Mungkinkah ini perasaan yang salah?



Tapi, semakin kupikirkan membuatku tidak bisa melupakannya
Apa ini yang namanya benci jadi cinta?
Tak pernah kurasakan yang seperti ini sebelumnya
Aku tetap merasa ini perasaan yang salah


Seseorang itu semakin menelusup ke dalam kehidupan cintaku
Akupun berpikir realistis
Ternyata memang aku tidak bisa memungkiri yang kurasakan
" Aku memang mulai menyayanginya "